Rabu, 06 Januari 2010

NORMALISASI

NORMALISASI

Definisi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke

dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di

dalam suatu organisasi.


Tujuan dari normalisasi

�� Untuk menghilangkan kerangkapan data

�� Untuk mengurangi kompleksitas

�� Untuk mempermudah pemodifikasian data


Proses Normalisasi

�� Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis

berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

�� Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,

maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang

lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.


Tahapan Normalisasi

Bentuk Tidak Normal

Menghilangkan perulangan group

Bentuk Normal Pertama (1NF)

Menghilangkan ketergantungan sebagian

Bentuk Normal Kedua (2NF)

Menghilangkan ketergantungan transitif

Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Menghilangkan anomali-anomali hasil dari

ketergantungan fungsional

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

Menghilangkan Ketergantungan Multivalue

Bentuk Normal Keempat (4NF)

Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa

Bentuk Normal Kelima


Ketergantungan Fungsional

Definisi :

Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada

atribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.

Misal, terdapat skema database Pemasok-barang :

Pemasok (No-pem, Na-pem)

Tabel PEMASOK-BARANG

No-pem Na-pem

P01 Baharu

P02 Sinar

P03 Harapan

Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah :

No-pem ---> Na-pem


Ketergantungan Fungsional Penuh

Definisi :

Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh, pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan)

Contoh :

KIRIM-BARANG( No-pem, Na-pem, No-bar, Jumlah)

No-pem Na-pem No-bar Jumlah

P01 Baharu B01 1000

P01 Baharu B02 1500

P01 Baharu B03 2000

P02 Sinar B03 1000

P03 Harapan B02 2000


Ketergantungan fungsional :

No-pem --> Na-pem

No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya)


Ketergantungan Transitif

Definisi :

Atribut Z pa

da relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. (X Y, Y Z , maka X Z )

Contoh :

No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah

P01 1 Jakarta B01 1000

P01 1 Jakarta B02 1500

P01 1 Jakarta B03 2000

P02 3 Bandung B03 1000

P03 2 Surabaya B02 2000

Ketergantungan transitif :

No-pem Kode-kota

Kode-kota Kota , maka

No-pem Kota


Bentuk Normal Kesatu (1NF)

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal

Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan

baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data


Tabel KIRIM-1 (Unnormal)

No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah

P01 1 Jakarta B01 1000

B02 1500

B03 2000

P02 3 Bandung B03 1000

P03 2 Surabaya B02 2000

Tabel KIRIM-2 (1NF)

No-pem Kode-kota Kota No-bar Jumlah

P01 1 Jakarta B01 1000

P01 1 Jakarta B02 1500

P01 1 Jakarta B03 2000

P02 3 Bandung B03 1000

P03 2 Surabaya B02 2000


Diagram Ketergantungan Fungsional

Kode-kota

No-pem

Kota

Jumlah

No-bar


Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal

Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal

kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh

terhadap keynya.


Tabel PEMASOK-1 (2NF)

No-pem Kode-kota Kota

P01 1 Jakarta

P02 3 Bandung

P03 2 Surabaya


Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga

bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua

dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap

keynya.

Tabel KIRIM-3 (3NF)

No-pem No-bar Jumlah

P01 B01 1000

P01 B02 1500

P01 B03 2000

P02 B03 1000

P03 B02 2000


Tabel PEMASOK-2 (3NF) Tabel PEMASOK-3 (3NF)

No-pem Kode-kota Kode-kota Kota

P01 1 1 Jakarta

P02 3 2 Surabaya

P03 2 3 Bandung


Normalisasi pada database perkuliahan

Asumsi :

�� Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah

�� Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa

�� Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen

�� Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah

�� Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya

mempunyai satu nilai

Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal )

No-Mhs Nama

- Mhs

Jurusan Kode-

MK

Nama-MK Kode-Dosen Nama-

Dosen

Nilai

2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A

MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B

5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C

AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B

MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A


Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF )

No-Mhs Nama-

Mhs

Jurusan Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-

Dosen

Nilai

2683 Welli MI MI350 Manajamen DB B104 Ati A

2683 Welli MI MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita B

5432 Bakri Ak. MI350 Manajemen DB B104 Ati C

5432 Bakri Ak. AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B

5432 Bakri Ak. MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A


Diagram Ketergantungan Fungsional

Nama_Mhs

No-Mhs Jurusan

Nilai

Nama-MK

Kode-MK Kode-Dosen

Nama-Dosen


Tabel KULIAH (2NF)

Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen

MI350 Manajamen DB B104 Ati

MI465 Analsis Prc. Sistem B317 Dita

AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia

MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola


Tabel MAHASISWA-3 (3NF)

No-Mhs Nama-Mhs Jurusan

2683 Welli MI

5432 Bakri Ak.


Tabel NILAI (3NF)

No-Mhs Kode MK Nilai

2683 MI350 A

2683 MI465 B

5432 MI350 C

5432 AKN201 B

5432 MKT300 A


Tabel MATAKULIAH (3NF)

Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen

MI350 Manajamen DB B104

MI465 Analsis Prc. Sistem B317

AKN201 Akuntansi Keuangan D310

MKT300 DasarPemasaran B212


Tabel DOSEN (3NF)

Kode- Dosen Nama-Dosen

B104 Ati

B317 Dita

B310 Lia

B212 Lola





sumber : http://www.slideshare.net/dimarahin/normalisasi-presentation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar