1. RUANG LINGKUP LAPORAN KEUANGAN
1.1. Arti penting Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencangkup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalau dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disususn secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak seperti investor,kreditur, pemerintah, bankers,pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Arti pentingya analisis laporan keuangan adalah sebagaiberikut:
1. Bagi pihak manajemen : Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.
2. Bagi pemegang saham : Untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor : Untuk mengetahui kemampua perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah : Pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan : Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.
1.2. Pengertian Laporan Keuangan dan Dasar Analisis Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
- Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Sedangkan menurut beberapa ahli pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut :
¤Menurut Drs.S.Munawir
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
¤ Menurut Drs.Djarwanto.P.S
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan.
¤ Menurut Myer, Financial Statement Analysis
Laporan Keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.
¤ Menurut SAK
Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
¤Menurut Drs.Dwi Prastowo.D, M.M, Akt
Laporan Keuangan adalah merupakan obyek dari analisis terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri.
1.3. Syarat-Syarat Laporan Keuangan:
Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan
- Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
- Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
- Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
- Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
- Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya
- Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
- Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
1.4. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan :
1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan laporan final.
2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan yharga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah.
4. Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang.
5. Laporan keuangan bersifat historis.
1.5. PERANAN PEMERIKSAAN AKUNTAN PUBLIK
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik.
Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
1.6. BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekening-rekening tertentu.
1.7. HUBUNGAN ANTAR BERBAGAI LAPORAN KEUANGAN
Neraca dan Laporan Laba/Rugi bukanlah merupakan dua laporan yang berdiri sendiri tanpa hubungan. Secara sistematis, hubungan tersebut ditunjukkan pada Gambar 1 berikut (Jusuf, 2000: 40-41):
2. LAPORAN KEUANGAN YANG DIBANDINGKAN
2.1. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
2.2. PROSEDUR DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Menurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuruan-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui prosedur dalam analisis laporan keuangan :
1. Input : Laporan keuangan dan data lainnya
2. Metode dan teknik analisis laporan keuangan
3. Output : Informasi yang berguna bagi pengambilan
Keputusan.
Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:
- Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
- Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
- Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
- Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
- Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.
2.3. METODE DAN TEKNIK ANALISIS
Analisa laporan keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelaahan atas laopran keuangan perusahaandengan mendasarkan kepada beberapa metode dan teknik penganalisaaannya sehingga mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat melakukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut pada perusahaan tersebut. Terdapat beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan sebagai berikut :
1. Analisa perbandingan adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dengan menunjukkan
- data absolut (jumlah dalam rupiah);
- kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
- kenaikan dan penurunan dalam persen;
- perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
- persentase dari total.
2. Analisa perubahan modal kerja
3. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
4. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
5. Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut.
6. Analisa perbandingan dengan ratio industri.
7. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
8. Analisa titik impas atau analisa break-even point.
2.4 ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
Jenis Analisa
Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.
- Analisa Internal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.
- Analisa Eksternal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern.
- Analisa Horisontal
Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series
- Analisa Vertikal
Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.
Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:
- Teknik Analisis Common Size
Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%
- Teknik Analisis Indeks
Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
3. ANALISIS TREND DAN ANALISIS PROSENTASE PERKOMPONEN
3.1. ANALISIS TREND
Analisa trend dalam prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan, yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah:
· Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten
· Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam
3.2. Analisa Common Size Statement
Laporan dengan prosentase perkomponen menunjukkan prosentase dari total aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis akitiva. Dengan mempelajari laporan dengan prosentase ini dan membandingkan dengan rata-rata industri sebagai keseluruhan dari perusahan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita dalam suatu aktiva melebihi batas-batas umum yang berlaku (over investment) atau masih terlalu kecil (under Investment), dengan demikian pada periode berikutnya kita dapat mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu agar investasi dalam suatu aktiva tidak terlalu besar ataupun tidak terlalu kecil.